Sabtu, 10 Juni 2017

Ikhlas

IKHLAS


Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub kepada Allah dari hal-hal yang mengotorinya.
arti lainnya : menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Atau, mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al-Khaliq.

Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya amal shalih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa sallam. Allah telah memerintahkan kita untuk itu dalam firmannya,

"Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien (agama) kepadaNya, lagi bersikap lurus" (Al-Bayyinah).

Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah, dan bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? apakah ia mendapatkan pahala?"

Rasulullah menjawab, " ia tidak mendapatkan apa-apa." orang tadi mengulangi pertanyaanya tiga kali, dan Rasulullah pun tetap menjawab, "ia tidak mendapatkan apa-apa", lalu beliau bersabda ,

"Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya".

Abu Said Al-Khudri meriwayatkan bahwa pada waktu haji Wada', Rasulullah bersabda,

"Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata-kataku lalu menjaganya. betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia sendiri tidak faham. tiga hal yang seorang mukmin tidak akan dengki terhadapnya; mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas kepada para pemimpin kaum muslimin, dan selalu bergabung dengan jamaah mereka".

Maksudnya, ketiga hal diatas dapat memperbaiki hati, Barang siapa yang menjadikan ketiganya akhlak, pasti hatinya akan bersih dari khianat, kerusakan dan kejahatan.

Seorang hamba yang hanya akan selamat dari godaan Syaitan dengan keikhlasan. Allah berfirman, mengungkapkan pernyataan iblis 
'Kecuali hamba-hamba mu yang selalu ikhlas. (Shad: 83)'

Diriwayatkan bahwa sesorang yang sholeh berkata kepada dirinya sendiri, "Wahai diri, ikhlaslah, maka kamu akan selamat !".

Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan-harapan duniawi yang disenangi oleh diri dan hati manusia sedikit maupun banyak, maka sungguh kejernihan amal itu telah tercemari. hilang pula lah keikhlasan.

 

Resep untuk ikhlas adalah :

Memupus kesenangan-kesenangan hawa nafsu, ketamakan terhadap dunia, dan mengusahakan agar hati selalu fokus terhadap akhirat.
 
Hal ini akan sangat membuahkan seseorang untuk menggapai sebuah keikhlasan. banyak orang-orang yang berpayah-payah untuk beramal, menyangka bahwa ia melakukannya ikhlas karena Allah. padahal sesungguhnya ia telah tertipu. hal ini terjadi karena ia tidak memperhatikan perkara-perkara yang merusak keikhlasan.

Sebagaimana dikisahkan, ada seorang yang menunaikan sholat di shaf pertama, suatu ketika ia terlambat, dan ia sholat di shaf kedua. kemudian ia diliputi oleh rasa malu karena dilihat oleh orang banyak. dari sini ia tahu, bahwa ketenangan hatinya dalam melaksanakan sholat shaf pertama selama ini disebabkan oleh pandangan orang-orang kepadanya.

itulah satu contoh, betapa sedikit amal yang dikerjakan dengan ikhlas. betapa sedikit orang yang menyadarinya, kecuali orang-orang yang mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa ta'ala  .

Semoga  dari informasi singkat diatas kita bisa mengetahui apakah sifat ikhlas ini sudah berada pada iri kita ataukah belum?

#Semoga bermanfaat
Salam ukhuwah Forum Keluarga Dakwah Muslimah Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar